Minggu, 16 Juni 2013

das



                                                                          STUDY KASUS
                           LINGKUNGAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

                                                        
                                                       
                                        OLEH :
                                                    1.HERNI LA ANDO
                                                    2.RIP’A SUNETH
                                                    3.YUNA WALLY
                                                    4.MUHAMMAD NAYA
                                                    5.SAMI MUSLATUBUN


                           FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                                             PROGAM STUDI BIOLOGI
                                 UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON
                                                                 2013


                                                      
                                                   KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena atas limpahan rahmat dan Inayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kulia Biologi yang di embangkan kami yaitu studi kasus tentang”LINGKUNGAN DAERAH ALIRAN SUNGAI”.
            Makalah ini di buat agar kita dapat mengetahui lingkungan daerah aliran sungai ,yang menjadi objek penelitian kami .kami menyadari bahwa tugas makalah ini belum lengkap atau masih jauh dari bentuk kesempurnaan .oleh sebab itu,kelompok kami sangat mengharapkan masukan berupa kitik dan saran yang sifat nya membangun dari semua kalangan terutama dari dosen selaku dosen pembimbing yang mengajar mata kuli ini,serta teman-temanguna melengkapi makalah-makalah yang berikut nya.
       Dengan demikian,kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi baik dari semua pihak


                                                                                                     Tulehu,16 April 2013
                            

                                                                                                         




                                                                DAFTAR ISI

Kata pengantar...................................................................................................................................
Daftar isi............................................................................................................................................
BABI PENDAHULUAN.................................................................................................................
1.1  Pembahasan..................................................................................................................................
1.2  Masalah.......................................................................................................................................
1.3  Metode.........................................................................................................................................
1.4  Visi,tujuan dan ruang lingkup daerah aliran sungai.....................................................................
BAB II KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA....................................................................
2.1 kesimpulan...................................................................................................................................
22. daftar pustaka..............................................................................................................................















                                                                                            BAB I
                                                                PENDAHULUAN

1.1 Pembahasan
DAS merupakan suatu gabungan sejumlah sumberdaya darat, yang saling berkaitan dalam suatu hubungan saling tindak (interaction) atau saling tukar (interchange). DAS dapat disebut suatu dan tiap-tiap sumberdaya penyusunnya menjadi anak­sistemnya (subsystem), atau anasirnya (component). Kalau kita menerima DAS sebagai suatu sistem maka ini berarti, bahwa sifat dan kelakuan DAS ditentukan bersama oleh sifat dan kelakuan semua anasirnya secara terpadu.
Sumber daya darat yang menjadi anasir DAS ialah iklim, atau lebih tepat disebut iklim hayati (bioclimate), timbulan, geologi, atau sumberdaya mineral, tanah, air (air permukaan dan air tanah), tetumbuhan (flora), satwa (fauna), manusia, dan berbagi sumberdaya budaya, seperti sawah, ladang, kebun,hutan budaya dsb. Kehadiran tanah dan wataknya ditimbulkan oleh faktor-faktor iklim, tetumbuhan, timbulan dan geologi (untuk sementara waktu tidak diperhatikan dalam pembicaraan tentang DAS, karena kedudukannya yang universal). Timbulan dapat berdaya atas iklim hayati setempat, berupa penggantian (change) agihan cacak (vertical distribution) suhu udara, agihan tempat (spatial distribution) curah hujan, jumlah lengas mempen (effective moisture) dan lama waktu penerimaan sinar matahari. Sebaliknya, iklim dan geologi menentukan corak timbulan destruksional. Tanah dan timbulan menguasai keadaan hidrologi permukaan, keadaan vegetasi dan keadaan sumberdaya budaya. Iklim ikut mengendalikan keadaan vegetasi dan sumberdaya budaya. Iklim ikut mengendalikan keadaan vegetasi dan sumberdaya budaya.
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
 Istilah Daerah Aliran Sungai (DAS) banyak digunakan oleh beberapa ahli dengan makna atau pengertian yang berbeda-beda, ada yang menyamakan dengan cacthment area, watershed, atau drainage basin. Menurut Notohadiprawiro (1985) Daerah Aliran Sungai merupakan keseluruhan kawasan pengumpul suatu sistem tunggal, sehingga dapat disamakan dengan cacthment area. Martopo (1994), memberi pengertian bahwa, Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah yang dibatasi oleh topografi pemisah air yang terkeringkan oleh sungai atau sistem saling berhubungan sedemikian rupa sehingga semua aliran sungai yang jatuh di dalam akan keluar dari saluran lepas tunggal dari wilayah tersebut. Soemarwoto (1985), mengemukakan batasan DAS adalah suatu daerah yang dibatasi oleh igir-igir gunung yang semua aliran permukaannya mengalir ke suatu sungai utama. Atas dasar difinisi tersebut diatas maka Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kesatuan ruang yang terdiri atas unsur abiotik (tanah, air, udara), biotik (vegetasi, binatang dan organisme hidup lainnya) dan kegiatan manusia yang saling berinteraksi dan saling ketergantungan satu sama lain, sehingga merupakan satu kesatuan ekosistem, hal ini berarti bahwa apabila keterkaitan sudah terselenggara maka pengelolaan hutan, tanah, air, masyarakat dan lain-lain harus memperhatikan peranan dari komponen-komponen ekosistem tersebut.
Secara sektoral pengelolaan kom-ponen ekosistem tidak menemui banyak masalah artinya mudah untuk dilaksanakan, misalnya pengelolaan hutan dengan mempertimbangkan keserasian lingkungan. Akan tetapi apabila pengelolaan hutan dikaitkan juga dengan pengelolaan komponen yang lain seperti, tanah, air dan kegiatan masyarakat sebagai satu kesatuan dengan mempertimbangkan masalah lingkungan, maka penyelesaiannya menjadi tidak mudah. Oleh karena itu keterkaitan diantara komponen tersebut harus dikaji lebih lanjut dan dirinci untuk tiap-tiap komponen ekosistem. Sasaran tersebut dapat dicapai apabila ada penataan ekosistem, dan kegiatan ini tidak dilakukan pada pengelolaan sektoral.
Seperti diketahui bersama bahwa kondisi umum yang ada selama ini, konsep pembangungan berkelanjutan hanyalah sebagai kebijaksanaan saja. Namun, di dalam prakteknya justru pengelolaan sumberdaya alam yang tidak terkendali dengan akibat Kerusakan lingkungan yang dapat meng-ganggu kelestarian alam.
Menurut Haeruman (1979), pengelolaan terpadu pada dasarnya merupakan pengembangan keserasian tujuan antar berbagai sistem pengelolaan sumberdaya alam. Bilamana suatu obyek dikelola oleh banyak pengelola sesuai dengan keterkaitan dan kepentingannya terhadap obyek yang dikelola itu. Lebih lanjut Haeruman mengatakan, bahwa keterpaduan di dalam pengelolaan kegiatan harus dapat terciptakan:
·  terkoordinasinya para pengelola suatu obyek saling kait-mengkait dalam suatu sistem untuk mencapai suatu kerasian tujuan;
·  memadukan setiap usaha pemanfaatan penataan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian serta pengembangan yang didasarkan pada unsur keterkaitan atau ketergantungan dari obyek yang dikelola. Sementara Copeland (1961) mengatakan, bahwa pengelolaan DAS adalah merupakan ilmu terapan untuk perlindungan, perbaikan, dan pengelolaan DAS, dan obyek dasarnya adalah meningkatkan suplai air, mengurangi kisaran aliran maksimum dan minimum, mengurangi hasil sedimen dan meningkatkan kualitas air untuk berbagai penggunaan.
Notohadiprawiro (1985) berpendapat bahwa pengelolaan DAS harus diselenggara-kan secara terpadu, karena :
·         adanya keterkaitan antara berbagai kegiatan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pembinaan aktivitas manusia dalam penggunaannya;
·         dari segi jenis ilmu yang mendasarinya, pengelolaan DAS bercirikan multidisiplin;
                        
Pesatnya perkembangan industri dan peningkatan jumlah penduduk telah memacu penggunaan air, baik berupa air tanah maupun air permukaan. Hal ini merupakan ancaman bagi ketersediaan air maupun kualitas air. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air yang berasal dari air permukaan akan meningkat pula. Kebutuhan air untuk irigasi dari tahun ke tahun juga bertambah, demikian pula kebutuhan air untuk industri diperkirakan akan mengalami peningkatan pula.
Kondisi kekritisan sumber air, keadaannya sudah mulai tampak dari sekarang, dimana beberapa daerah perkotaan kekurangan air untuk industri terutama pada musim kemarau, seperti di Maluku khususnya kota Amb0N. 
                        GAMBAR 1.1 : sungai batu merah ambon,maluku.

Adapun pengelolaan sumberdaya air, harus memperhatikan:
·         keterpaduan pengelolaan sumberdaya air permukaan dan air bawah tanah serta kemungkinan pemanfaatan air laut secara lintas sektoral;
·         pengelolaan sumberdaya air dilakukan secara terpadu dalam pemanfaatannya melalui penataan ruang wilayah;
·         mengatur pemanfaatan air secara efisien;
·         pembentukan tim koordinasi untuk kegiatan koordinasi yang melibatkan berbagai instansi terkait.

Undang-undang tentang pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)                                                 
v  Keputusan Presiden REPUBLIK INDONESIA Nomor 9 tahun 1999
v  Pemerintah REPUBLIK INDONESIA nomor 38 tahun 2011

1.2 Masalah
Permasalahan utama dalam pembangunan pengelolaan DAS adalah belum mantapnya institusi dan lemahnya sistem perencanaan yang komprehensif. Meskipun upaya-upaya pengelolaan DAS di Indonesia telah cukup lama dilaksanakan, namun karena kompleksitas masalah yang dihadapi hasilnya belum mencapai yang diinginkan, terutama yang berkaitan dengan pembangunan sumberdaya manusia dan kelembagan masyarakat. Kemiskinan sering dianggap sebagai salah satu penyebab kemerosotan lingkungan dan dampak negatif dari pembangunan. Sebaliknya kemerosotan daya dukung lingkungan dapat menjadi penyebab muncul dan berkembangnya kemiskinan. Untuk mengatasi kemiskinan, pendekatan harus dapat dilekatkan dalam berbagai program pembangunan, maupun sebagai program yang khusus dan eksplisit.










     1.3Metode
Metode yang kami lakukan dalam penulis laporan ini adalah observasi langsung ke lapangan dan kepustakaan.
 1.4 visi,tujuan dan ruang lingkup daerah aliran sungai


          Visi pengelolaan DAS untuk 20 tahun ke depan adalah mewujudkan kondisi DAS yang optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara rinci visi tersebut dapat diuraikan sebagai tujuan pengelolaan DAS yang meliputi:
            1. Lahan yang produktif dan berkelanjutan sesuai dengan daya dukungnya. Setiap pengguna lahan hendaknya secara rasional memanfaatkan lahannya menurut kelas kemampuan dan kesesuaian lahannya sehingga produktivitasnya termasuk 7 keanekaragaman hayati baik di kawasan lindung maupun di kawasan budidaya tetap dapat dipertahankan, tidak terjadi erosi yang melebihi tingkat yang dapat ditoleransikan dan tidak terjadi kerusakan lahan.
            2. DAS yang mempunyai tutupan vegetasi tetap yang memadai dan aliran (debit) air sungai stabil dan jernih tanpa ada pencemaran air. Penggunaan lahan yang rasional dan proporsional yang ditumbuhi vegetasi yang memadai akan meningkatkan resapan air ke dalam tanah dan mengurangi aliran permukaan dan sedimentasi sehingga fluktuasi debit aliran sungai akan relatif kecil dan merata sepanjang tahun (water yield mencukupi kebutuhan) dengan kualitas yang baik.
            3. Kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif para pihak termasuk masyarakat di dalam pengelolaan DAS semakin lebih baik.
            4. Kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Pemanfaatan sumberdaya alam dalam DAS secara bijaksana dan berkelanjutan diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat melalui barang dan jasa yang dihasilkan DAS.
Apabila tujuan pengelolaan DAS tersebut tercapai dengan baik maka kinerja pengelolaan DAS dapat dinilai dan diukur secara kuantitatif sehingga dapat dipahami oleh semua pihak. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu banyak kegiatan yang dilakukan di dalam DAS, namun secara garis besar ruang lingkup kegiatan pengelolaan DAS meliputi :
1. Penatagunaan lahan (landuse planning) untuk memenuhi berbagai kebutuhan barang dan jasa serta kelestarian lingkungan.
2. Penerapan konservasi sumberdaya air untuk menekan daya rusak air dan untuk memproduksi air (water yield) melalui optimalisasi penggunaan lahan.
3. Pengelolaan lahan dan vegetasi di dalam dan luar kawasan hutan (pemanfaatan, rehabilitasi, restorasi, reklamasi dan konservasi).
4. Pembangunan dan pengelolaan sumberdaya buatan terutama yang terkait dengan konservasi tanah dan air.
5. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan pengelolaan DAS.
                                                          BAB II
                                  KESIMPULAN DAN DAFTAR PESTAKA

2.1  Kesimpula
DAS merupakan suatu gabungan sejumlah sumberdaya darat, yang saling berkaitan dalam suatu hubungan saling tindak (interaction) atau saling tukar (interchange). Pengelolaan DAS tidak lain daripada kegiatan penata-gunaan lahan dalam ruang lingkup DAS. Maka dari itu pengelolaan DAS selalu akan melibatkan manusia dengan manusia dengan kecakapannya mengalihkan teknologi menjadi teknologi tepat-guna dan ketrampilannya menjabarkan teknologi menjadi sejumlah peranti teknik (technical devides) yang mempan. Tatacara (procedure) yang sering dipakai dalam pengelolaan fisik DAS termasuk dalam dua macam metoda, yaitu metoda biologi dan metoda mekanik. Peran yang dimainkan oleh wetlandss dalam pengelolaan DAS sangat penting yakni, melindungi kualitas air dan kuantitasnya dalam jumlah yang cukup.
Istilah Daerah Aliran Sungai (DAS) banyak digunakan oleh beberapa ahli dengan makna atau pengertian yang berbeda-beda, ada yang menyamakan dengan cacthment area, watershed, atau drainage basin. Menurut Notohadiprawiro (1985) Daerah Aliran Sungai merupakan keseluruhan kawasan pengumpul suatu sistem tunggal, sehingga dapat disamakan dengan cacthment area.



2.2. daftar pustaka
  • Notohadiprawiro. T. Jurnal Pengelolaan Daerrah Aliran Sungai Dan Program Penghijauan. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM
  • Razak. A. Makalah Peranan Lahan Basah (WESTLAND) Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Program Pasca Sarjana / S2 – Program Studi Manjemen Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
















3 komentar:

  1. DEPOSIT BISA VIA PULSA!

    Delegasi Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg menyediakan jasa layanan pada pembukaan akun permainan judi atau taruhan online untuk kamu di kantor cabang judi online yang berkelas International, sah dan terpercaya hanya di zeus bola.

    Yang Merupakan Delegasi Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dengan kongsi Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penaklukan Isle of Man kepada beroperasi sbg juru taruhan sport sedunia.

    https://bolazeus.info/2019/01/03/bermain-judi-online-terpercaya-menggunakan-deposit-via-pulsa/
    https://bolazeus.info/2019/01/02/situs-poker-online-deposit-via-pulsa/
    https://bolazeus.info/2019/01/01/kelebihan-bermain-taruhan-online-deposit-via-pulsa/


    Ayo daftar sekarang di Zeusbola ---> http://104.248.148.252/

    BalasHapus
  2. BONUS NEW MEMBER 20%

    CemePoker ialah agen Poker Online, Domino, Ceme, dan Capsa yang sediakan berbagai tidak sedikit game bersama 1 user ID saja dan cemepoker di anugerahkan sebagai cabang judi poker dgn rating win tertinggi.
    cemepoker menjamin 100% keamanan sebagian membernya pula pemain Poker beta dijamin 100% Player VS Player.
    janganlah cabar nantikan bunga merengkuh tiap-tiap bulannya dan bonus referal seusia pandangan hidup

    https://www.pokerceme.info/daftar-poker-online-deposit-via-ovo/

    Ayo main hari ini di cemepoker ---> http://104.248.153.37/

    BalasHapus
  3. PROMO NEW MEMBER 15%

    DewaZeus merupakan bagian dari situs ZeusBola, yg merupakan bandar mater taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Agen Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di Zeusbola.

    Yang Merupakan Perwakilan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama bersama perseroan Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh presiden Isle of Man guna beroperasi sbg juru taruhan sport sedunia.

    https://dewazeus.site/deposit-via-pulsa/
    https://dewazeus.site/situs-agen-taruhan-poker-deposit-via-pulsa-2019/
    zeus77.net

    Ayo gabung sekarang di dewazeus.site

    BalasHapus